Selasa, 22 Oktober 2013

MEMAHAMI CARA BELAJAR ANAK


                                                       MEMAHAMI CARA BELAJAR ANAK                 
BAB I
PENDAHULUAN
  
1.1.  LATAR BELAKANG
Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri. Remaja biasanya berbuat segala hal tanpa peduli pada budaya hidup yang seharusnya dijaga. Hal ini merupakan akibat dari pengaruh lingkungan budaya barat. Inilah kenyataan yang dialami oleh kebanyakan remaja dewasa ini. Semuanya larut dalam budaya hidup modern pada zaman yang lagi nge-trend. Rumah dan orang tua pun menjadi seperti penjara. Maka lahirlah bentrokan antar generasi, remaja Vs Orang tua. Remaja dengan cita-cita gaya modernnya dan orang tua dengan adat istiadat warisan budaya leluhurnya. Penyebabnya hanyalah remaja ingin bebas dan ingin tampil gaul. Kenyataanya lalu kita temukan di mana-mana. Di lokasi pertokoan anak-anak remaja berkeliaran dengan seragam sekolah pada jam yang seharusnya mereka berada di sekolah. Dan parahnya lagi mereka mulai bersahabat dengan rokok sambil Geke Gole.
Remaja kini memang lagi mencari format untuk dirinya sendiri. Sayangnya mereka lupa bahwa mereka masih memiliki sedikit pengalaman dan sedikit ilmu, dan pada akhirnya mereka lepas kendali. Maka hal yang menjadi sasaran adalah sekolah. Sekolah sebenarnya merupakan tempat untuk menimba masa depan, dijadikan sebagai tempat untuk menghilangkan rasa stres, kecewa dan sakit hati terhadap orang tua mereka. Bahkan agama yang menjadi harapan penyadaran, telah dirasa sebagai tempat yang mebuang-buang waktu. Gereja lalu beralih profesi menjadi tempat bercurhat, pacaran, dan bermesraan.
Bila dikaji lebih jauh, proses pendidikan pada anak-anak bukan hanya saat mereka beranjak remaja atau dewasa tetapi proses belajar itu terjadi sejak si buah hati berada di dunia. Maka peran keluarga pun menjadi lebih penting jika dibandingkan dengan anak berada di sebuah lembaga. Dapat dibandingkan bahwa anak lebih banyak berada di rumah daripada berada di sekolah. Dengan demikian keluarga, terutama orang tua harus selalu memahami karakter anak mereka agar kelak mereka menjadi orang yang berkarakter mulia dengan dibekali pendidikan baik di bidang formal maupun di bidang informal.
Pada titik ini, pertanyaanya adalah di mana letak pemahaman orang tua terhadap karakter anaknya orang tua? Orang tua yang menjadi agen seharusnya mengerti dan mengenali watak si buah hati mereka sehingga didikan yang diberikan terhadap anak pun tidak salah sasaran. Karena itu, dalam makalah singkat ini, kami akan menguraikan tentang bagaimana orang tua memahami cara belajar anak.

1.2. TUJUAN
Dalam makalah yang dibuat ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah,
1.      Memberikan penyadaran kepada orang tua agar mereka dapat memahami gaya belajar atau cara belajar dari anak mereka
2.      Dengan memahami gaya belajar anak maka, orang tua pun akan dengan mudah membimbing anaknya untuk lebih rajin belajar dengan pola atau metode yang diterapkan
3.      Agar kami anak-anak juga dapat memahami diri dengan segala karakter kami, sehingga kami pun mampu mengenali diri kami sendiri sehingga kami dapat menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.


1.3. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah sederhana ini dibagi dalam tiga bagian besar yang terdiri dari  pendahuluan, isi dan penutup.
Pada bab pendahuluan kami menguraikan tentang latar belakang bagaimana seorang remaja mengeekspresikan dirinya sebagaimana seorang remaja. Tetai pada sisi lain remaja juga adalah seorang pelajar, maka dia harus memilih jalan yang terbaik untuk dirinya demi perkembangan masa depannya. Sehingga dengan demikian, orang tua sebagai agen juga tidak lepas tangan, tetapi mereka yang menjadi penopang semangat untuk remaja mereka.
Pada bab isi, kami memunculkan ide dari David Kolb pengarang buku Styles of Learning Inventiry (1981) tentang “Gaya Belajar Anak”.
Akhirnya pada bab penutup kami hanya memberikan kesimpulan dan usul saran untuk pengembangan proses belajar kami.
BAB II
MEMAHAMI GAYA BELAJAR ANAK

2.1. Pengaruh Terhadap Proses Belajar Anak
Dalam membantu proses belajar anak-anak mereka, Kolb mengajurkan para orang tua untuk mencoba mangenali gaya belajar yang dimiliki buah hatinya! Dengan mengenali dan memahami gaya belajar anak-anak, teneunya akan sangat membantu proses belejar mengajar menjadi jauh lebih efektif. “Teori dan temuan tentang gaya belajar, memang sudah banyak diungkapkan, namun bagi Kolb, proses belajar cenderung dipengaruhin oleh empat kutub, yaitu:
Ø  Kutub perasaan/ feeling (pengalaman konkret),
        Seorang anak belajar melalui perasaan, dengan menekankan segi pengalaman konkret,       lebih mementingkan relasi dengan sesama, dan sensitifitas terhadap perasaan orang lain. Dalam proses belajar, anak cenderung terbuka dan mampu beradaptasi terhadap perubahan yang dihadapinya.
Ø   Kutub pemikiran/ thinking (konsep abstrak)
   Anak belajar melalui pemikiran dan lebih terfokus pada analisis logis dari ide-ide, perencanaan sistematis, dan pemahaman intelektual dari situasi atau perkara yang dihadapi. Dalam proses belajar, anak-anak mengandalkan perencanaan sistematis serta mengembangkan teori dan ide untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Ø   Kutub pengamatan/ watching (obserfasi reflektif)
          Anak belajar melalui pengamatan, penekanannya pada pengamatannya sebelum menilai, menyimak suatu permasalahan dari berbagai perspektif, dan selalu menyimak makna dari hal-hal yang diamati. Dalam proses belajar, anak akan menggunsksn piksrsn dan perasanya untuk membentuk opini atau pendapat.



Ø    Kutub tindakan/ doing (experimental aktif)
            Anak belajar melalui tindakan, cenderung kuat dalam segi kemampuan melaksanakan tugas, mengabil resiko dan mempengaruhi orang lain lewat perbuatannya. Dalam proses belajar, anak akan memghargai keberhasilannya dalam menyelesaikan pekerjaan, pengaruh pada orang lain dan prestasinya. 

2.2. Gaya Belajar Anak
Menurut Kolb tidak ada individu yang gaya belajarnya mutlak didominasi oleh salah satu dari kutub tadi. “Yang biasanya terjadi dalam kombinasi dari dua kutub dan dan membentuk satu kecenderungan atau orientasi belajar. Empat kutub diatas membentuk empat kombinasi gaya belajar”. Berikut ini kombinasi gaya belajar tersebut:
1.      Gaya Diverger
Gaya belajar ini merupakan gaya belajar kombinasi perasaan dan pengamatan. 
Anak yang mempunyai gaya belajar ini, akan unggul dalam melihat situasi konkret                                dari banyak sudut pandang yang berbeda. Umumnya mereka, juga sangat menyukai isi budaya serta mengumpalkan berbagai informasi
2.      Gaya Assimillator
Gaya belajar ini merupakan kombinasi dari berpikir dan mengamati. Anak yang mempunyai tipe ini, lebih memahami berbagai sajian informasi serta merangkumnya dalam satu format yang logis, singkat dan jelas. Umumnya kurang perhatian pada orang lain dan lebih menyukai ide serta konsep yang abstrak. Dan cenderung lebih teoritis.
3.      Gaya Conferger
Gadalah kombinisi dari pola berpikir dan berbuat. Anak-anak yang memiliki tipe ini, akan unggul dalam menemukan fyngsi praktis dari berbagai ide maupun teori. Kemampuan ini membuat mereka bisa memecakan masalah dan mengambil keputusan.  Umunya kecenderungan untuk menyukai tugas-tugas yang bersifat teknis ( aplikatif ) sangat tinggi dibandingkan masalah sosial atau hubungan antar pribadi.
4.      Gaya Accomodator
Gaya yang satu ini adalah kombinasi dari kutub yang dominan
Pada perasaan dan tindakan. Anak-anak dengan tipe ini, mempunyai kemampuan      belajar yang baik dari hasil pengalaman nyata yang dilakukunya. Umumnya mereka cenderung bertindak melalui intiisi atau dorongan hati, dibandingkan menganalisisnya secara logis.Dalam menyelesaikan masalah tersebut, mereka akan lebih mempertimbangkan factor manusiawi dalam mendapatkan masukan ataupu informasi dari pada analisis teknis.



BAB 111
PENUTUP
1.        Kesimpulan
         Setiap  orang tua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya masing-masing. Untuk mewujudkan keinginan tersebut maka, setiap orang tua harus mempunyai pengetahuan yang cukup, salah satunya adalah pengetahuan tentang cara belajar anak Dalam membantu proses belajar pada anak mereka, Klob mengnjurkan para orang tua untuk mencoba mengenali gaya belajar yang dimiliki bua hatinya! Dengan mengenali dan memehami gaya belajar anak-anak tentunya akan sangat membantu proses belajar mengajar agar jauh lebih efektif.
2.        Saran
           Melalui Makalah sederhana ini, penulis berharap agar setiap anak harus lebih giat lagi dalam proses belajar-nya masing-masing. Menurut Kolb setiap orang tua harus mencoba mengenali gaya belajar yang dimiliki anaknya masing-masing.